PBB: Kematian Mursi Harus Diselidiki Secara Independen

Muhammad Mursi (inet)

dakwatuna.com – Kairo. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendorong adanya penyelidikan independen atas meninggalnya Presiden Terkudeta Mesir Muhammad Mursi.

Kantor Hak Asasi Manusia PBB pada Selasa (18/06/2019) mendesak penyelidikan segera, independen dan tidak memihak untuk mengungkap fakta kematian Mursi.

“Kondisi penahanan Mursi telah menimbulkan kekhawatiran, seperti akses perawatan medis, serta akses kepada pengacara dan keluarga,” ujar Juru Bicara Komisi HAM PBB Ruper Colville seperti dikutip dari Aljazeera, Kamis (20/06/2019).

Sebelumnya, Lembaga HAM HRW juga menyatakan hal serupa. Mereka bahkan menyebut kematian Mursi telah dapat diprediksi sebelumnya mengingat kondisi penahanannya yang menyedihkan.

“Apa yang kami dokumentasikan selama beberapa tahun terakhir adalah kenyataan bahwa Mursi berada dalam kondisi buruk. Setiap kali muncul di persidangan, dia selalu minta perawatan medis pribadi,” ujar Direktur Eksekutif HRW Sarah Leah Whitson kepada Aljazeera.

“Mursi kekurangan makanan dan obat-obatan. Pemerintah Mesir sangat mengetahui kondisi medisnya yang menurun. Mursi juga kehilangan banyak berat badan dan juga pingsan di pengadilan beberapa kali,” pungkas Whitson.

Presiden Mursi meninggal dunia saat menjalani persidangan pada Senin (17/06/2019) lalu. (whc/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...