Fatamorgana

Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com

Laluan ini terasa panjang
Seolah tidak akan ada ujungnya
Berapa banyak penyeru untuk menyembahMu
Namun, masih saja aku terlena dengan fatamorgana ini
Tak peduli lagi
Acuh tak acuh dalam menyikapi kebenaran

Aku marah, ketika ada orang yang
membenciMu
MenghinaMu
Dan RasulMu
Seolah-olah akulah yang paling benar

Fatamorgana ini membuat aku terlena
Tak pernah rasa syukur keluar dari bibir ini
Selalu mengeluh dan mengeluh tanpa henti
Laluan ini terasa panjang dan melelahkan
Aku masih saja Terbuai dengan gemerlap dunia
Tak pernah kusadari waktu terbuang dengan percuma
Yang aku tahu hanya kesenangan dan kesenangan belaka

Aku merasa lelah dengan semua ini
Batinku memberontak
Jiwaku bergejolak
Ingin kembali kepada Rabb semesta Ilahi
Namun aku masih saja terbuai dengan gemerlap dunia
Fatamorgana ini membuat aku terlena

Konten ini telah dimodifikasi pada 29/11/12 | 15:36 15:36

Rahmat Amien lahir di Aceh Barat Daya (ABDya), pada tanggal 5 Agustus 1991 dari pasangan Muhammad Amin Hasan dan Nuraini Hasan. Yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi. Anak ke 4 dari 6 bersaudara.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...