Krisis Teluk; Trump Berusaha Selesaikan, Emirat Arab Ogah-ogahan

Ilustrasi solidaritas Teluk, bertuliskan "Kekuatan kami ada pada persatuan kami". (aljazeera.net)

Amir Qatar, Syaikh Tamim bin Hamad Al Tsani, dan Presiden AS, Donald Trump. (aljazeera.net)

dakwatuna.com – Washington. Seorang pejabat tinggi Amerika, kepada The New York Times mengatakan, Presiden Donald Trump terus mendorong agar krisis Teluk cepat selesai. Menurutnya, Trump menganggap krisis mengganggu konsentrasi di Kawasan.

Pejabat menambahkan, Trump melimpahkan tanggung jawab tertundanya penyelesaian boikot terhadap Qatar kepada Uni Emirat Arab (UEA).

Disebutkan, AS disinyalir akan menggelar Konferensi Teluk-Amerika pada bulan ini. Arab Saudi dan UEA menganggap konferensi tersebut bertujuan untuk menyelesaikan krisis. Hal ini yang membuat dua negara itu menolak hadir.

Masih menurut sumber, saat ini Trump telah menyadari bahwa UEA dan putra mahkotanya, Muhammad bin Zayed, adalah pihak yang ogah-ogahan menyelesaikan krisis. Bukan Qatar.

Pertemuan Emir Qatar Syaikh Tamim bin Hamad Al Tsani dengan Trump hari ini, Selasa (10/04), imbuh sumber, akan menjadi titik pergeseran sikap terhadap Doha.

Dalam laporan The New York Times hari ini, disebutkan bahwa Doha mendapat kemenangan penting. Alasannya bersumber pada pernyataan Trump saat bertemu Emir Qatar yang menyebut bahwa lawan Qatar sesungguhnya adalah pihak yang enggan menyelesaikan krisis.

Emir Qatar (kanan) bersama Menhan AS James Mattis di Pentagon. (Aljazeera.net)

Seperti diwartakan sebelumnya, Emir Qatar melakukan kunjungan kenegaraan ke AS sejak Sabtu (06/04) lalu. Dijadwalkan, Emir akan bertemu dengan para pejabat, pebisnis serta presiden Amerika Serikat dalam kunjungan tersebut.

Pada Senin (09/04) kemarin, Emir dikabarkan bertemu dengan Menhan AS, James Mattis, di kantornya (Pentagon) di Virginia. Terkait pertemuan ini, Mattis menyebut kedua negara membangun kerja sama untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah. (whc/dakwatuna)

Sumber: Aljazeera

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...