PKPU-HI: Menyelamatkan Rohingya, Perlu Program Berkelanjutan

Kondisi Anak-Anak Rohingya di camp Pengungsian. (Gie/PKPU-HI)

dakwatuna.com – Bangladesh.  Kunjungan tim PKPU Human Initiative sebagai salah satu anggota Indonesian Humanitarian Alliance (IHA) di kamp pengungsian Taingkhali mendapatkan gambarkan kondisi yang sangat menyedihkan, para pengungsi hidup di tenda-tenda darurat yang hanya terdiri dari bambu dan terpal.

Sementara laporan terakhir dari Tim Kemanusiaan PKPU Human Initiative pada Selasa (26/09/2017), saat mereka mengunjungi Thaingkali Camp – Cox Bazar, lokasi camp pengungsian tersebut telah tersapu bersih, tenda-tenda sederhana itu terpaksa dirobohkan dan dipindahkan.

“Mereka mau tidak mau membongkar tenda sederhananya itu, hanya karena berada ditepi jalan utama. Padahal lokasi ini strategis untuk mendistribusikan bantuan,” ungkap Jumarsono GM DRM PKPU-HI yang tengah melakukan aksi kemanusiaan disana.

Jumarsono juga menerangkan, dari sisi kesehatan lingkungan, tim kajian menemukan sanitasi yang tidak memadai, tidak tersedianya sarana air bersih yang layak, jumlah toilet yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak yang jumlahnya mencapai 60.000 jiwa.

“Belum lagi masalah gizi yang buruk, terutama bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Banyak sekali anak-anak disini yang terancam kesehatannya. Kondisi ini berlaku menyeluruh,” tambah Jumarsono.

Saat tim kajian PKPU-HI mengunjungi Kamp Balukhali dan Kutupalong dengan jumlah pengungsi hingga ratusan ribu jiwa, ditemukan juga hal yang sama, banyak orang tua, wanita, dan anak-anak berjajar di pinggir jalan mengharapkan bantuan, karena selama ini bantuan kemanusiaan masih sporadis dan spontan, kurang terkelola dengan baik.

“Oleh karena itu, bantuan kami salurkan dengan berupa program-program sustainable, seperti pembangunan shelter, pompa air, toilet, bahkan sekolah dan klinik,” terang Jumarsono.

Sejak pertama kali mencuatnya konflik di Myanmar pada tahun 2012, PKPU-HI sudah aktif melakukan berbagai upaya untuk menyelamatkan etnis Rohingya maupun korban dari etnis lainnya, baik secara mandiri dengan puluhan kali mengirim relawan, melakukan diplomasi pemerintahan, maupun melalui kerjasama aliansi lembaga kemanusiaan.

Sementara di Indonesia beberapa pekan yang lalu dilaksanakan Peluncuran Program “Indonesian Humanitarian Assistance for Sustainable Community in Myanmar” (HASCO program) organized by Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar bersama keluarga besar Humanitarian Forum Indonesia (HFI) dilaksanakan pada 31 Agustus 2017 di Gedung Kementrian Luar Negeri, Jakarta.

PKPU Human initiative terus berkomitmen secara aktif mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan dan menyalurkan bantuan melalui aliansi bersama dengan kementrian luar negeri dan organisasi kemanusiaan. (SaBah/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...