dakwatuna.com – Jakarta. Konflik Suriah yang telah memasuki tahun kelima dan merenggut lebih dari 450 ribu jiwa dan lebih dari 6,2 juta jiwa menjadi pengungsi di Suriah maupun dinegara-negara tetangga, seperti Yaman, Irak, Libya dan kekeringan di wilayah Afrika yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda usai.
Kondisi ini menimbulkan krisis kemanusiaan terburuk setelah perang dunia ke dua.
Merespon bencana kemanusiaan di Suriah, PKPU sejak tahun 2012 melakukan bantuan kemanusiaan bagi warga terdampak konflik dengan berbagai program, diantaranya distribusi makanan bagi orang dewasa dan balita, distribusi kebutuhan musim dingin.
Bulan Juli 2017 PKPU Human Initiative kembali menyalurkan 1700 paket makanan yang didistibusikan di wilayah reyhanli – Suriah yang wilayah perbatasan Turki.
Dengan total bantuan seberat 11 ton terdiri dari beras, gandum, gula, kacang-kacangan, minyak makan dan kebutuhan pokok lainnya.
Selain bantuan makanan, PKPU juga menyalurkan paket kebutuhan khusus balita dan kebutuhan kebersihan diri dan peralatan mandi.
Selain pemenuhan kebutuhan dasar, PKPU juga membangun Rumah Indonesia di Reyhanli – Turki bagi anak-anak korban konflik suriah sebagai program bagi perlindungan anak yang merupakan kelompok rentan, yang proses pembangunannya sudah mencapai 95 persen dan diharapkan bisa digunakan di akhir 2017 mendatang. (son/kis/SaBah/dakwatuna)