dakwatuna.com – Dalam rangka memperingati hari pahlawan, KBRI Islamabad menggelar seminar kebangsaan dengan tema “Meneguhkan Kembali Islam Rahmatan Lil Alamin dalam Pluralitas Kehidupan”, Sabtu (12/11/2016).
Seminar ini menghadirkan empat mahasiswa International Islamic University Islamabad sebagai pembicara, yakni Syamsul Hadi, Ikmal Toha, Taufiq Akbarudin, dan Adnin Zahir. Acara yang berlangsung di depan wisma duta KBRI ini dihadiri oleh mahasiswa, staff KBRI dan WNI yang tinggal di Islamabad.
Taufiq Akbarudin menjelaskan dalam presentasinya, bahwa Islam dan negara harus saling melengkapi satu sama lain.
“Islam rahmatan lil alamin dalam konteks kehidupan plural di Indonesia adalah Islam yang menjadi benteng kedaulatan NKRI. Jika NKRI runtuh Islam harus jadi penegaknya. Tapi, Jika Islam pecah NKRI harus jadi pemersatunya. Ibnu Khaldun dalam bukunya Muqaddimah
mengatakan, Negara itu adalah perkara duniawi yang bertujuan untuk menjaga perkara akhirat.” Ujarnya.Pembicara lainnya, Syamsul hadi menjelaskan bagaimana peran Islam dalam membangun persatuan antar umat beragama. Pertama, saling mengenal antar umat beragama, saling memahami, saling menolong, dan saling memberikan jaminan keamanan. Kedua, meneguhkan konsep kerukunan intern umat beragama, antar umat beragama, dan antara umat beragama dan pemerintah. Ketiga, berbuat adil dan menegakkan kebenaran. Keempat, tidak merendahkan seseorang atau agama lain.
Sebelum seminar ditutup, Duta Besar menyampaikan apresiasi atas digelarnya acara. Ia juga berpesan agar acara semacam ini agar ditingkatkan lagi sebagai upaya meningkatkan keilmuan mahasiswa dan juga memberi wawasan kepada keluarga besar KBRI dan WNI. (SaBah/dakwatuna)