FORKOMMI dan FOKMA Selenggarakan Seminar Konsep Pembangunan Umat

dakwatuna.com – Kuala Lumpur. Dewasa ini, umat Islam masih menghadapi banyak permasalahan dalam semua lini kehidupan baik dari bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Degradasi moral juga terlihat dengan begitu maraknya kejahatan yang melibatkan umat Islam baik sebagai pelaku maupun korban. Kasus kriminal menunjukkan peningkatan pada semua bentuk kemaksiatan, mulai dari pencurian, korupsi, narkoba, prostitusi, pengguguran janin dan kasus kriminal lainnya.

Fenomena tersebut diungkapkan oleh Dr Muntaha Artalim Zaim yang merupakan salah seorang nara sumber dalam seminar hari Ahad, 4 Februari 2018. Seminar dengan tema Sosialisasi Konsep Pembangunan Umat diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Masyarakat Muslim Indonesia di Malaysia (FORKOMMI) bekerja sama dengan Forum Komunikasi Muslimah Malaysia di Indonesia (FOKMA) yang bertempat di aula sekolah Al Amin Gombak, Malaysia.

Arif Darmawan selaku ketua FORKOMMI menyampaikan bahwa seminar tersebut sangat penting, karena selain untuk menguatkan silaturahim masyarakat muslim yang berada di Malaysia, diharapkan para peserta seminar dapat mengetahui tentang kondisi umat Islam saat ini dan bagaimana mengambil sikap yang tepat terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

Konsep pembangunan umat berawal dari pemahaman umat Islam akan tujuan dari diciptakannya manusia di muka bumi ini. Hal ini disampaikan oleh Ustaz Ika Fithriyadi selaku nara sumber kedua seminar. Beliau mengingatkan kembali bahwa tujuan utama Allah menciptakan manusia adalah untuk beribadah dan menjalankan peran sebagai khalifah.

Umat Islam juga harus memahami Islam sebagai suatu sistem hidup yang syamil (menyeluruh), kamil (lengkap) dan mutakamil (saling melengkapi).

Pemateri seminar yang merupakan salah satu pembina yayasan Hijrah Centre di Jakarta tersebut menjelaskan bahwa untuk membangun umat, maka kita harus berpedoman pada sistem Islam. Dan untuk mensikapi kondisi umat saat ini, setiap muslim hendaknya memiliki semangat untuk amar ma’ruf dan nahi munkar.

Kejahatan yang terjadi di sekitar kita, bukan karena banyaknya orang jahat, akan tetapi karena diamnya orang baik. Sehingga jika umat Islam membiarkan hal itu terjadi, maka kezaliman akan tercipta. Semangat keberpihakan terhadap kebenaran harus diamalkan dalam semua lini kehidupan, baik bidang politik, ekonomi, sosial dan bidang lainnya.

Seminar tersebut dihadiri oleh 230 orang peserta yang terdiri dari berbagai kalangan masyarakat Indonesia di Malaysia, baik dari kalangan mahasiswa, pekerja, ekspatriat maupun ibu rumah tangga. Para peserta tersebut merupakan pengurus dan anggota dari organisasi FORKOMMI dan FOKMA yang tersebar di beberapa propinsi di Malaysia.

Setelah penyampaian materi selesai, maka seminar dilanjutkan dengan tanya jawab dan ditutup menjelang waktu zhuhur tiba. Pada akhirnya, kegiatan seminar ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang kondisi umat Islam saat ini dan agar peserta memiliki semangat keberpihakan terhadap kebenaran atau al –haq dimana pun mereka berada. (arikha/dakwatuna.com)

muslimah yang saat ini tinggal di Malaysia, selalu berusaha memperbaiki diri dan memberikan manfaat untuk orang lain, suka berdakwah, belajar dan berbisnis
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...