PKPU Hadiri Perjamuan KBRI Myanmar untuk Salurkan Bantuan Di Sittwe

Presiden Direktur PKPU‎ Agung Notowiguno saat menerima cinderamata dari Kepala Kemementrian negara bagian Rakhine U Mra Aung, Rabu (26/8/15). (kai/kis/pkpu)

dakwatuna.com – Myanmar.  Rombongan Kedutaan Besar Republik Indonesia yang dipimpin oleh Duta besar RI untuk Myanmar Dr Ito Sumardi mengadakan perjamuan khusus dengan pemerintah negara bagian Rakhine di Sittwe Myanmar, Rabu (26/8/2015).

Pertemuan ini merupakan permulaan rangkaian aktivitas rombongan pemerintah, sektor dunia usaha dan lembaga kemanusiaan asal Indonesia yang dihelat selama empat hari kunjungan resmi di negara bagian Rakhine.

Kunjungan dalam rangka penyaluran bantuan untuk pengungsi dan komunitas terdampak banjir yang melanda wilayah ini selama periode Juli sampai Agustus yang lalu.

Dari Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU hadir Presiden Direktur PKPU‎ Agung Notowiguno dan Manager Disaster Risk Management (DRM) PKPU Muhammad Kaimudin.

Selain ramah tamah antara Duta Besar RI dan Chief Minister Negara bagian Rakhine, kemudian juga dilakukan penyerahan bantuan secara simbolik kepada pemerintah Rakhine, dan kunjungan ke lokasi Sekolah yang dibangun oleh pemerintah RI di Mimbya Township.

Unsur yang terlibat dalam tim KBRI selain Dubes RI dan staf juga pimpinan dari beberapa institusi diantaranya Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU, Medical Emergency Response Tim dan JAPFA.

Perjamuan yang dilaksanakan pada Rabu malam waktu setempat ini juga dihadiri oleh jajaran menteri yang dipimpin langsung Kepala Kemementrian negara bagian Rakhine U Mra Aung.

Suasana ramah dan hangat makin terasa saat makan malam kemudian dilanjutkan dengan diskusi dua arah diantara kedua pihak.

Pemerintah Rakhine memberikan penghargaan dan penyambutan atas inisiatif masyarakat Indonesia yang telah membantu banyak masyarakat Myanmar di negara bagian Rakhine bahkan sejak lama.

Diketahui bahwa sejak tahun 2012, konflik komunal melanda negara bagian Rakhine yang menimbulkan arus pengungsian dan pelarian dalam jumlah yang sangat besar dimana sebagian besar dialami etnik Rohingya.

Ditambah dengan bencana banjir sejak Juli sampai Agustus 201 dimana negara bagian Rakhine termasuk wilayah teradampak cukup besar. (kai/kis/pkpu/sbb/dakwatuna)

Konten ini telah dimodifikasi pada 29/08/15 | 17:02 17:02

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...