PM. Israel Benjamin Netanyahu Berencana Membagi Dua Masjid Al-Aqsha

Tentara dan pemukim ilegal Yahudi menistai masjid suci Al-Aqsha. (felesteen.ps)

dakwatuna.com – Palestina. Faksi dari anggota Knesset (parlemen Israel) Arab memberikan kecaman terhadap rencana Netanyahu yang akan membagi dua Al-Aqsha berdasarkan tempat dan waktu untuk umat Islam dan Yahudi.

Seperti dilansir laman felesteen.ps, Selasa, (28/7/2015) faksi anggota Arab di parlemen Israel yang berada di Palestina 48 tersebut menilai pembagian fungsi masjid Al-Aqsha hanya akan memperburuk suasana dan meningkatkan ketegangan di kawasan.

Dalam pressrilisnya disebutkan, seluruh bagian di areal komplek Masjid Al-Aqsha adalah wilayah suci bagi Umat Islam, maka seluruh kaum muslimin di dunia memiliki kewajiban untuk menjaga dan memeliharanya. Mereka juga menegaskan bahwa kebebasan dalam beribadah didalamnya harus diberikan seluas-luasnya. Upaya untuk mengganggu kedamaian dalam beribadah umat Islam hanya akan berujung kepada bentrokan dan peperangan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ahad (26/7/2015) lebih dari 250 pemukim ilegal Yahudi menyerbu masuk ke areal masjid suci Al-Aqsha. Mereka datangan dipimpin Menteri Pertanian Israel, Uri Ariel yang berafiliasi kepada partai radikal kanan, Baet Al-Yahud dan mendapatkan pengamanan ketat dari aparat penjajah Israel. (msy/fps/dakwatuna)

Konten ini telah dimodifikasi pada 29/07/15 | 13:45 13:45

Wakil Direktur Studi Informasi Alam Islami (SINAI) Mesir 2008
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...