dakwatuna.com – Mosul. Seorang aktivis media di Mosul, Irak bagian utara, menyatakan bahwa ISIS telah membakar sebuah perpustakaan di kota Mosul yang berada di bawah kekuasaan mereka, Sabtu (21/2/2015) kemarin.
Gedung perpustakaan, yang terdiri dari 3 lantai tersebut, dibakar setelah para tokoh gagal meyakinkan ISIS untuk tidak membakar sarana ilmu dan pendidikan, karena berisi ribuan karya ilmiah langka dan berharga.
Aktivis yang meminta tidak disebutkan namanya tersebut mengatakan, “Api melahap seluruh bagian gedung yang terdiri dari tiga lantai. Kota Mosul telah kehilangan aset peradabannya, lebih dari 10 ribu buku berharga dan manuskrip kuno dan langka hangus terbakar.”
Disebutkan bahwa alasan ISIS membakar perpustakaan itu adalah karena dinilai berisi buku-buku dan dokumen yang mengajak kepada kekafiran. (msa/dakwatuna/today’sopinion)