Memperbudak Wanita Yazidi, ISIS Mengklaim Telah Menghidupkan Syariat Islam

Wanita Yazidi di Irak (alhayat)

dakwatuna.com – Baghdad. Organisasi Negara Islam di Irak dan Syam (ISIS) merasa bangga karena telah memperbudak warga dari kelompok Yazidi di Irak. Karena kelompok Yazidi adalah orang-orang musyrik yang bila kalah perang menjadi harta rampasan.

Hal itu, seperti dilansir Al-Hayat, Senin (13/10/2014) kemarin, diakui ISIS dalam majalah propagandanya bernama Dabiq edisi pertama.

Pada bulan Agustus lalu, ISIS menyerang wilayah Sinjar yang merupakan pusat domisili kelompok Yazidi. Puluhan ribu warga melarikan diri ke pegunungan. Sebagian mereka terbunuh, dan sebagian lagi menjadi rampasan perang yang dibagi-bagi ke anggota pasukan.

Dalam salah satu artikel majalah tersebut yang berjudul “Menghidupkan Lagi Perbudakan Sebelum Kiamat Datang”, ISIS mengklaim telah menghidupkan sebuah syariat Islam kepada bentuk aslinya. Disebutkan, setelah ditangkap orang-orang Yazidi dibagikan kepada anggota pasukan ISIS yang turut dalam perang tersebut sesuai dengan syariat Islam.

Artikel tersebut juga mengatakan bahwa para pemeluk agama samawi, yaitu Kristen dan Yahudi, mempunyai pilihan untuk membayar jizyah atau memeluk Islam. Pilihan ini tidak berlaku untuk para warga Yazidi yang menganut agama syirik. (msa/dakwatuna/alhayat)

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...