Menikmati Satuan Waktu

Ilustrasi. (Abdullah Syarif)

dakwatuna.com – Waktu merupakan salah satu nikmat besar yang banyak orang sering melupakannya. Dampak dari hilangnya kesadaran seseorang terhadap waktu ialah bertambahnya umur yang tidak sebanding dengan kedewasaan. Padahal di dalam Islam telah jelas bahwa muslim yang baik mengamalkan “Hari esok harus lebih baik dari kemarin”.

Jika muslim sudah mengazzamkan “Hari esok harus lebih baik dari  kemarin”, ia akan memiliki kesadaran untuk melakukan pengembangan diri. Dari kesadaran itu, mereka akan lebih menyibukkan diri dengan kegiatan yang menunjang. Dan pada titik inilah, seseorang akan menghargai satuan waktu.

Ketika karir sedang menanjak, maka ia akan semakin menghargai time-schedule

. Sehingga kegiatan harian pun semakin padat. Pada titik kuliminasi inilah, Hasan al-Bashri memberi 4 kunci ketenangan hidup. Empat kunci yang membuka tabir kemenangan kepada muslim yang menghargai satuan waktu. Adapun kuncinya :
  1. Rezekiku tidak akan mungkin tertukar
  2. Amalku tidak akan dilakukan orang lain
  3. Allah Maha Melihat, diriku malu berbuat maksiat
  4. Ajal datang secara tiba-tiba

Itulah 4 kunci hebat yang diberikan Hasan al-Bashri. Kunci yang membuat kita makin hari, semakin menghargai satuan waktu yang diberikan Allah. Adapun dampak dari pesan Hasan al-Basri bukan hanya kebahagiaan saja yang didapat . Tetapi juga ketenangan dalam menjalani skenario kehidupan-Nya dengan penuh keikhlasan.

Mahasiswa Hubungan Internasional, FISIP UIN Jakarta.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...