Ibu, Cintamu Tak Lekang Waktu

Ilustrasi. (islamimadina.blogspot.com)

dakwatuna.com – Matahari masih belum menunjukkan dirinya, akan tetapi dirimu sudah bangun demi anak tercinta. Walaupun raut kantukmu masih tergambar dalam wajah, dirimu sudah memulai aktivitasmu dikala fajar baru menjemput. Dirimu adalah malaikat tak bersayap anakmu.

Kasih sayang yang dirimu berikan begitu tulus, tak sedikit pun mengharapkan imbalan dari anakmu. Dikala anakmu sedang bersedih, dirimu datang untuk mengembalikan senyum. Ketika dirimu melihat anakmu sedang terluka, rasa cinta dan kasih sayangmu ada untuk mengobati.

Selama sembilan bulan dirimu telah mengandung anakmu. Tak terhitung penderitaan yang dirimu rasakan, mulai dari mengandung hingga melahirkan anakmu. Kebahagiaan tampak dari raut wajahmu ketika mendengar suara tangisan anakmu yang telah lahir ke dunia ini.

Dirimu bagai pelita dalam hidup anakmu yang terus mendidik tak lekang waktu. Mulai dari anakmu belajar mengucap kata hingga mahir dalam berkata-kata. Kehangatan pun tersirat ketika dirimu sedang mendidik anakmu.

Rasa cinta yang dirimu berikan pada anakmu begitu besar. Cinta itulah yang membuat dirimu tak pernah lelah dalam membesarkan anakmu. Bahkan, ketika sedang sakit sekalipun lebih memerhatikan keadaan anakmu dibanding dirimu sendiri.

Dirimu memang tak sepandai koki dalam memasak. Namun, dirimu tetap acuh dengan asupan yang masuk ke dalam perut anakmu. Rasa terluka kadang terlintas di hatimu ketika anakmu tak suka dengan masakanmu. Akan tetapi, dirimu tetap tabah dan terus memberikan yang terbaik untuk anakmu.

Lambat laun kerutan mulai tampak pada wajahmu. Tubuhmu tidak setegap di kala muda dahulu. Rambutmu mulai memutih seiring berjalannya waktu. Namun, rasa cintamu pada anakmu tak akan luput dimakan waktu. (dakwatuna/hdn)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...