dakwatuna.com – Damaskus. Revolusi Suriah berhasil mengembangkan sebuah senjata baru yang menggabungkan antara senjata model lama dan teknologi baru. Senjata ini bisa dikendalikan dari jarak jauh, sehingga jika termonitor adanya musuh, mereka bisa ditembak tanpa ada resiko menjadi sasaran sniper.
Menurut keterangan pihak revolusi, senjata ini sudah digunakan dan terbukti kehandalannya dalam menyerang musuh dari tempat yang aman. Ketika musuh menentukan posisi sumber serangan, mereka akan menyasar tempat yang tidak berpenghuni.
Senjata ini tak lain adalah senapan mesin yang dilengkapi dengan kamera. Biasanya senapan ini diletakkan di posisi-posisi yang dianggap berbahaya oleh para pejuang revolusi. Sehingga dengan senjata ini, para pejuang revolusi bisa berada di tempat yang, tapi bisa tetap melakukan serangan. (msa/dakwatuna/aljazeera)