Sesempurna Cinta Rasulullah

Ilustrasi (inet)

dakwatuna.com

Laki-laki mulia itu berjalan menyusuri Mekah,
Ia tertatih, terjatuh, lalu bangkit lagi,
Bersimbah Kotoran dan isi perut unta, tak menggubris langkahnya…

Ia tegar,
Meski kala itu bau menyengat menjijikkan mengelilingi tubuhnya,
Senyumnya tak pernah hilang,
Seakan melukiskan hati yang begitu putih dan wangi…

Pada saat itu Jibril berujar,
“Wahai kekasih Allah, jika kau mau, izinkan aku membalas kejahatan mereka padamu sekarang juga.”

Namun engkau menjawab dengan setulus-tulus nurani,
“Jangan Wahai Jibril, biarkanlah mereka, Sesungguhnya mereka belum mengerti.”

Ah Rasulullah,
Pelangi itu indah, namun tak seindah akhlakmu,
Bulan itu putih, namun tak seputih jiwamu,
Langit itu luas, namun tak seluas hatimu…

Begitu cintanya engkau pada umatmu ya Rasul,
Tak bertepi meski dihalau jarak,
Tak berujung meski dipisah maut…

Ya Rasulullah,
Terimalah Shalawat kami atasmu,
Dari umatmu yang berusaha mencintai sesempurna dirimu…
Wahai Kekasih Allah, Salamun ‘alaika…

Konten ini telah dimodifikasi pada 10/01/13 | 10:31 10:31

Seorang Penulis asal Palembang, pernah menuntut ilmu di Universitas Sriwijaya.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...