Sebut Khashoggi Terbunuh karena Perkelahian, Editor Washington Post Minta Saudi Buktikan

Jurnalis asal Saudi, Jamal Khashoggi. (Aljazeera)
dakwatuna.com – Washington. Raksasa media The Washington Post (WP) memberikan tanggapan atas pengakuan Arab Saudi yang menyebut jurnalis Jamal Khashoggi terbunuh di Konsulat Saudi di Istanbul. Hal itu disampaikan melalui akun Twitter milik editor kolom Opini Global, Karen Attiah.

Dilansir dari Al Jazeera, Attiah menyebut pengumuman Saudi sebagai tindakan yang “hampir melecehkan”. Hal itu mengingat negara tersebut selalu mengelak selama ini.

Lebih lanjut, Attiah juga mengajukan tiga pertanyaan seputar keberadaan jasad Khashoggi, bukti adanya perkelahian dan sebab pejabat Saudi berbohong selama ini.

Seperti diketahui, Saudi secara resmi mengakui bahwa Khashoggi tewas di dalam Konsulat di Istanbul 2 Oktober lalu. Dalam keterangan dikatakan ia sempat terlibat baku hantam dengan 18 orang sebelum meregang nyawa.

“Dua minggu kemudian, dan ini penjelasan terbaik yang mereka (Saudi, red) berikan? Itu hampir melecehkan,” tulis Attiyah.

“Namun begini: 1) Lalu apa yang terjadi pada tubuhnya?; (2) Mengapa pejabat (Saudi) berbohong dan mengatakan ia telah meninggalkan Konsulat?; (3) Bukti apa yang mereka miliki bahwa terjadi baku hantam? #Khashoggi,” lanjut Attiah.

Seperti diketahui, Washington Post merupakan media tempat Khashoggi sering menuangkan pemikirannya. Bahkan saat dinyatakan hilang, tunangan Khashoggi yang bernama Hatice Cengiz dua kali menulis keluh kesahnya di media itu.

Jamal Khashoggi dilaporkan menghilang setelah masuk ke gedung Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober silam. Sejak saat itu, nasib dan keberadaannya tidak diketahui.

Dua hari kemudian, pejabat Turki menyebut Khashoggi terbunuh di dalam Konsulat. Namun sejak awal Saudi membantah hal itu, dan menegaskan bahwa pria yang mendapat suaka dari Amerika Serikat tersebut telah pergi meninggalkan Konsulat setelah urusannya selesai. (whc/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...