Fakta Baru Serangan Islamofobia di Belgia

Ilustrasi. (islam.ru)
dakwatuna.com – Brussel. Sekitar 76 persen serangan Islamofobia di Belgia pada 2017 menargetkan Muslimah. Demikian sebagaimana diungkap oleh sebuah asosiasi anti-Islamofobia di negara tersebut, Sabtu (08/09).

Asosiasi Belgia untuk Pencegahan Islamofobia (CCIB) menerbitkan sebuah laporan tentang serangan kebencian terhadap Islam yang terjadi pada tahun 2017.

Menurut laporan tersebut, serangan itu terutama dilakukan dengan menargetkan tempat-tempat ibadah, menyebarkan kebencian di media sosial dan kontak fisik terhadap Muslim.

“Di Belgia, setiap dua hari ada serangan Islamofobia,” tulis laporan tersebut, seperti dikutip dari kantor berita Anadolu.

Serangan Islamfobia di internet mencapai 29 persen, dan menjadikan dunia maya sebagai wilayah paling luas terjadinya serangan semacam itu. Kehidupan sehari-hari (17 persen), lembaga pendidikan (16 persen), tempat kerja (14 persen) dan politik (8 persen) adalah wilayah lain di mana serangan tersebut sering terjadi.

CCIB mengatakan laporan itu didasarkan pada informasi yang dikumpulkan dari orang-orang yang menjadi korban.

Berdasarkan laporan tersebut, Muslimah banyak diserang karena jilbab mereka.
Sementara rata-rata penyerang adalah laki-laki, menurut laporan.

Serangan kebencian terhadap Islam mengalami peningkatan di Uni Eropa dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi diperparah dengan kemunculan partai-partai berhaluan ultra kanan yang anti terhadap Islam. (whc/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...