Mattis kepada awak media menegaskan, tujuan Amerika Serikat adalah menekan jumlah korban dari pihak sipil.
Mattis juga mengungkap kehadiran seorang pejabat militer AS di Saudi. Pejabat tersebut bertujuan mengikuti serangan Koalisi Arab di sebuah bus sekolah di kota Saada awal bulan ini. Diketahui, serangan tersebut menewaskan puluhan anak-anak.
Amerika Serikat, imbuhnya, juga berupaya membawa konfrontasi di Yaman ke meja perundingan PBB sesegera mungkin.
Menurut Koresponden Aljazeera, pernyataan Mattis mencerminkan perubahan mendadak dan dramatis atas sikap AS.
Sebelum itu, Channel CNN menyebutkan bahwa Pentagon mengancam akan menarik dukungan pada Riyadh terkait Yaman. Hal itu akan dilakukan jika Saudi tidak juga menekan jumlah korban dari pihak sipil.
Lebih lanjut, CNN juga mengungkap surat peringatan langsung dari kementerian pertahanan dan luar negeri AS kepada Saudi terkait hal tersebut. (whc/dakwatuna)