Menlu Turki Ungkap Alasan Washington Perpanjang Krisis dengan Ankara

Menlu Turki, Mevlut Covusoglu. (Aljazeera)
dakwatuna.com – Ankara. Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Covusoglu mengungkap alasan mengapa Amerika Serikat memperpanjang krisis dengan negaranya. Menurutnya, hal itu berkaitan erat dengan proses perpolitikan di AS.

Covusoglu mengatakan, Washington tidak ingin menyelesaikan masalah dengan Turki dalam waktu dekat. Bahkan, AS justru akan mengeksploitasi krisis dengan Turki untuk kepentingan elektoral, di mana pemilihan Kongres AS akan digelar November mendatang.

Turki sendiri telah mengajukan penawaran solusi untuk krisis ini, imbuhnya saat konferensi pers bersama Menlu Serbia Ivica Dačić di Anatolia. Namun penawaran itu tidak diterima oleh Washington, bahkan menampilkan sikap tidak ingin menyelesaikan masalah.

Covusoglu menjelaskan, pihaknya selalu menyelesaikan masalah besar dengan AS secara diplomatik. “Namun pemerintah AS memilih bahasa ancaman, sementara Turki menentang mentalitas diktator,” lanjutnya, dikutip dari Aljazeera, Senin (20/08).

Namun begitu, Covusoglu menegaskan kerja sama militer Ankara-Washington sama sekali tidak terganggu dengan kondisi saat ini. Pasukan Turki dan AS, imbuhnya, saat ini tengah memulai patroli bersama di Manbij Suriah.

Para ahli dari Turki juga masih melanjutkan kerja mereka dalam memproduksi F-35. Ia menekankan, proyek pesawat tempur ini merupakan proyek bersama beberapa negara dan tidak mungkin salah satunya keluar.

Sementara itu, Menlu Serbia Ivica Dačić menegaskan negaranya tidak mendukung aliansi manapun yang melawan Turki. Serbia juga menyatakan dukungan pada pemerintahan Presiden Erdogan sejak awal terjadinya upaya kudeta tahun 2016 silam. (whc/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...