Shalat Jumat Pertama di Bulan Ramadhan, 120 Ribu Jamaah Padati Masjidil Aqsha

120 Ribu Jamaah shalat Jumat padati Masjidil Aqsha. (Aljazeera)

dakwatuna.com – Al-Quds. sekitar 120.000 jamaah memadati Masjidil Aqsha dalam Shalat Jumah pertama di bulan Ramadhan 1439 H/ 2018. Dalam khutbah-nya, Khatib Masjidil Aqsha menegaskan penolakan terhadap segala bentuk penjajahan terhadap kota suci Al-Quds.

Syaikh Muhammad Hussein bertindak sebagai khatib pada siang itu waktu setempat. Beliau yang juga Mufti di Palestina menyampaikan tentang keutamaan Masjidil Aqsha. Selain penistaan yang dialami kiblat pertama Umat Islam itu di bawah penjajahan Israel.

Syaikh Hussein juga mencela pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) ke Al-Quds. Beliau menyeru bangsa Arab dan Islam untuk menjaga Al-Quds sebagai amanah, dengan mencegah negara lain mengikuti langkah AS.

Menurut pantauan Aljazeera, rekaman khutbah tersebut disiarkan secara langsung melalui laman facebook milik surat kabar Al-Quds. Menurut sang khatib, Umat Islam harus bangkit karena Al-Quds saat ini tengah menangis.

Sejak pagi hari tadi, Jumat (18/05), warga Palestina di Tepi Barat memadati pos pemeriksaan untuk masuk dan Shalat Jumat di Masjidil Aqsha. Banyak dari mereka pula yang tidak diizinkan masuk.

Warga Palestina di Jalur Gaza juga dilarang untuk masuk ke Al-Quds. Otoritas Penjajah juga memberlakukan visa bagi yang berusia sebelum 40 tahun. sementara wanita dan pria di atas 40 tahun diperbolehkan.

Kota Al-Quds dikelilingi oleh pos-pos pemeriksaan. Hal itu membuat kota suci tersebut layaknya perlintasan internasional.

Sebelum Shalat Jumat digelar, para jamaah ramai membicarakan pemindahan Kedubes AS ke Al-Quds. Mereka percaya dengan hadir ke Masjidil Aqsha seperti itu dapat mengirimkan pesan kuat kepada dunia tentang penolakan keputusan Washington tersebut. (whc/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...