Timur Tengah Menghadapi Skenario Perpecahan

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (aa.com.tr/ar)

dakwatuna.com – Ankara. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan adanya upaya memecah-belah Kawasan. Menurutnya skenario memecah-belah itu dimulai dari Irak dan Suriah.

Lebih lanjut Erdogan juga menyebut skenario itu juga sedang diarahkan ke Turki. Namun Erdogan menekankan negaranya akan berupaya untuk menghentikan skenario jahat tersebut.

Dilansir Aljazeera.net, Ahad (21/04/2018), hal itu disampaikan Erdogan di Universitas Boğaziçi di Istanbul. Menurut Erdogan, Turki dan sekitarnya tengah menjalani fase yang sensitif. Di mana hal itu perlu segera diambil keputusan yang tepat untuk diaplikasikan.

Erdogan mengatakan, “Mereka yang melakukan perhitungan ini akan mengira Turki sekarang sama saja dengan dahulu. Padahal Turki saat ini tidak lagi menerima skenario yang digariskan pihak luar.”

Presiden Turki melanjutkan bahwa itulah alasan Turki mengubah sistem pemerintahan menjadi presidensial. Selain juga menjadi alasan utama pemilu di negaranya dipercepat menjadi 24 Juni mendatang.

Seperti diketahui, Erdogan beberapa hari lalu mengumumkan percepatan pemilu. Sejatinya Turki baru akan menggelar pemilihan parlemen dan presiden pada Februari 2019 mendatang.

Sebelumnya, Menlu Rusia Sergey Lavrov menegaskan, negaranya terus memantau upaya memecah dan menghancurkan Suriah. Lebih lanjut, ia menyebut Rusia tidak akan membiarkan upaya itu berhasil. (whc/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...