Israel: 75% Warga Palestina di Al-Quds Timur Hidup Miskin

Tembok Rasis yang dibangun Zionis sebagai bukti adanya kesenjangan antara Palestina dan Israel. (aljazeera.net)

dakwatuna.com – Al-Quds. Kota Al-Quds (Yerusalem) mengalami kemerosotan drastis dari segi ekonomi selama lima dekade penjajahan Israel. Sejak Intifadha I tahun 1987 hingga Intifadha II tahun 2000, ekonomi di Kota Suci itu terus mengalami pasang surut.

Namun dibangunnya Tembok Pemisah (Tembok Rasial) pada tahun 2005 dan 2006, seakan  menjadi pukulan keras bagi Al-Quds. Tembok Pemisah ini dibangun oleh penjajah Israel sebagai bentuk diskriminasi.

Bagaimana tidak, 4 Juta warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza bahkan tidak boleh melaluinya kecuali dengan izin (visa).

Al-Quds Timur dihuni oleh sekitar 320 Ribu warga Palestina atau 36% dari jumlah total penduduk kota. Sementara di seberang Tembok dihuni oleh 200 Ribu pemukim Yahudi.

Menurut hasil sensus resmi penjajah Israel, seperti dilansir Aljazeera.net, disebutkan bahwa 75% warga di Al-Quds Timur hidup dalam kemiskinan. Sedangkan persentasi anak-anak Arab yang miskin mencapai 82%.

Hasil sensus juga menyebutkan, jumlah pengangguran Palestina di Al-Quds mencapai 25%. Sementara penghasilan rata-rata hanyan seribu dolar, atau kurang dari setengah biaya hidup di sana. (whc/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...