Emir Qatar: Bashar Assad Penjahat Perang dan Harus Segera Dihentikan

Emir Tamim bin Hamad Al Tsani dengan Presiden Donald Trump. (Aljazeera.net)

dakwatuna.com – Washington. Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerima kunjungan Emir Negara Qatar Syaikh Tamim bin Hamad Al Tsani di Gedung Putih, Selasa (10/04/2018).

Dilansir dari beberapa media, Rabu (11/04), keduanya tampak membahas hubungan bilateral dan isu-isu yang menjadi perhatian bersama.

Isu Suriah tak luput dari pembicaraan kedua pemimpin negara tersebut. Bahkan Syaikh Tamim menyebut Presiden Suriah Bashar Assad adalah penjahat perang.

“Kawasan tidak akan menerima dan membiarkan seorang penjahat perang seperti dia, yang telah membunuh setengah juta anak bangsanya,’ kata Syaikh Tamim.

Lebih lanjut, Syaikh juga menyebut tragedi kemanusiaan di Suriah harus segera diakhiri. Menurutnya, ia dan Trump telah sepakat akan hal ini.

“Kami hari ini juga membicarakan soal tragedi yang menimpa rakyat Suriah,” kata Syaikh Tamim. “Aku dan Presiden Trump sepakat bahwa kejahatan Assad harus diakhiri dengan segera.”

Selain itu, Emir Qatar juga menyinggung soal krisis Teluk yang berdampak pada pemboikotan terhadap negaranya. Pada kesempatan itu, Emir menyampaikan apresiasi atas peran Trump dalam berusaha mencarikan solusi permasalahan.

“Aku ingin menyampaikan terima kasih kepada Tuan Presiden yang secara pribadi melibatkan diri untuk menyelesaikan krisis Teluk,” tutur Emir. “Ia telah membantu dan mendukung kami selama pengepungan.”

Sementara itu, Trump  menyatakan hubungan negaranya dengan Qatar dalam kondisi terbaik. “Semua hal dengan Qatar berjalan dengan baik,” kata Trump.

Lebih lanjut, Trump memuji Emir Qatar yang senantiasa berupaya menjaga keutuhan kawasan Teluk. Trump juga mengaku telah berteman lama dengan Emir bahkan sebelum ia terjun ke dunia politik. (whc/dakwatuna)

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...