Turki: Identitas Keislaman Lebih Penting dari Keanggotaan di Uni Eropa

PM Turki, Binali Yildirim (aa.coom.tr/ar)

dakwatuna.com – Ankara. Perdana Menteri (PM) Turki, Binali Yildirim menjelaskan, pihaknya tetap berharap menjadi anggota di Uni Eropa (UE). Namun keanggotaan tersebut harus dibarengi dengan pelestarian terhadap identitas keislaman.

Dilansir dari Turkpress.co, Sabtu (31/03/2018), pernyataan it disampaikan Yildirim di hadapan civitas academica di Universitas Internasional Sarajevo di Bosnia-Herzegovina beberapa waktu lalu.

“Turki berharap dapat menjadi anggota Uni Eropa dan dapat mempertahankan identitas keislaman-nya sekaligus. Jika tidak maka tidak ada guna darinya (menjadi anggota UE, red),” katanya.

Selain itu, Yildirim merasa kecewa dengan sikap Uni Eropa yang termakan propaganda organisasi teroris. Menurutnya, itu hanya untuk menciptakan citra buruk pada Turki.

Yildiri melanjutkan, “Andai Turki tidak memerangi teroris dan menampung jutaan pengungsi, tentu para teroris dan pengungsi itu akan memenuhi negara-negara Balkan dan Eropa.”

Lebih lanjut Yildirim menekankan bahwa perjuangan Turki melalui dua operasi militernya di Suriah adalah perjuangan demi kemanusiaan. (whc/dakwatuna)

Sumber: Turk Press

Konten Terkait
Disqus Comments Loading...