dakwatuna.com – Doha. Menteri Luar Negeri (Menlu) Negara Qatar, Syaikh Muhammad bin Abdulrahman Al Tsani mengatakan, Emir Negara Qatar Syaikh Tamim bin Hamad Al Tsani akan menghadiri konferensi tingkat tinggi (KTT) negara-negara Teluk. Ia juga menegaskan, krisis teluk menjadi pembahasan utama dalam KTT yang akan dihadiri oleh 38 negara tersebut.
Menlu menambahkan, dirinya juga akan hadir dalam pertemuan menteri luar negeri dalam agenda yang sama, seperti dilansir dari Aljazeera.net, Senin (04/12/2017). Menurutnya, Qatar siap untuk membahas kekhawatiran negara-negara pemboikot, dalam rangka melestarikan kedaulatan negara dan menghormati hukum internasional.
“Mediator tidak akan meminta apapun dari negara atau pihak krisis melampaui batas akal. Tidak ada hak bagi satu negara atas negara lain untuk mengajukan tuntutan. Namun di sana ada kekhawatiran, dan jika kekhawatiran itu dapat disepahamkan, maka itu juga kekhawatiran kami,” katanya.
Dalam konteks terkait, Emir Kuwait Syaikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah pada hari Ahad (03/12) kemarin bertemu dengan Sekjen Dewan Kerjasama Teluk, Syaikh Abdullatif al-Zayani. Dalam pertemuan tersebut, Emir Kuwait menyampaikan persiapan yang dilakukan untuk KTT yang akan digelar hari Selasa mendatang.
Sementara Direktur Al-Jazeera di Kuwait, Saad al-Saidi menyebutkan, dirinya belum tahu pemimpin mana yang akan menghadiri KTT. Sedangkan Kesultanan Oman telah mengumumkan bahwa Wakil PM Oman, Fahd bin Mahmoud, yang akan mewakili negara dalam KTT. (whc/dakwatuna)
Sumber: Aljazeera