Menurut Bambang, inovasi permainan edukatif Zakat Game yang diinisiasi oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) dinilai dapat berpotensi mencetak generasi muda yang sadar dalam berzakat.
“Kami mengapresiasi IZI dalam menciptakan inovasi sebuah permainan edukatif Zakat Game, yang mana hal ini dapat memudahkan masyarakat untuk memahami ilmu zakat. Selain itu, ada harapan agar permainan ini bisa difokuskan kepada generasi muda agar ke depannya anak-anak muda ini tidak lupa akan kewajibannya.” Ujar Sekjen WZF, Bambang Sudibyo usai setelah memainkan Zakat Game IZI dalam acara Rapat Koordinasi Zakat Nasional tahun 2017 yang dilaksanakan di Hotel Mercure Ancol, Jakart Utara pada Rabu malam (4/10).
Pada umumnya upaya mengedukasi Zakat secara tradisional terbilang kurang begitu berdampak terhadap masyarakat, sehingga menurutnya, permainan edukatif Zakat Game IZI dapat disempurnakan dalam hal konten maupun sosialisasinya.
“Sejauh ini kan biasanya upaya memahamkan ilmu zakat kepada masyarakat itu ditempuh dengan cara yang tradisional, melalui ceramah, panduan buku serta ketika hendak menunaikan zakat fitrah di bulan ramadhan. Tetapi melalui Zakat Game ini kenyataannya memang seru, orang dapat memahami zakat walau dirinya sedang bermain. Hanya, agar lebih disempurnakan lagi konten serta sosialisasinya. Harus massif.” Tegas Bambang.
Dalam acara Rakornas Zakat yang diselenggarakan selama tiga hari, terhitung sejak tanggal 4 hingga 6 Oktober 2017, turut dihadiri oleh ribuan peserta yang terdiri dari berbagai lembaga Zakat di Indonesia yang membahas berbagai hal dalam lingkup dunia perzakatan di Indonesia. (ricky/dakwatuna.com)