Perundingan Astana: Rusia Usulkan Rancangan Konstitusi Suriah yang Baru

Ketua Delegasi Rusia, Alexander Lavrintev (aljazeera.net)

dakwatuna.com – Kazakhstan. Ketua Delegasi Rusia dalam perundingan di Astana, Alexander Lavrintev, mengungkapkan bahwa pihak Rusia telah mengusulkan rancangan konstitusi baru Suriah kepada kelompok oposisi.

Sebagaimana diberitakan Aljazeera (24/1/2017), rancangan yang disampaikan dalam perundingan damai pihak-pihak bertikai Suriah di Astana, Kazakhstan, tersebut disiapkan oleh pakar-pakar konstitusi Rusia.

Lavrintev mengajak seluruh negara agar membantu rezim pemerintah Suriah dan kelompok oposisi agar menemukan momentum yang sesuai guna menyusun konstitusi baru untuk negaranya.

Sementara itu, pihak oposisi, sebagaimana diberitakan media Perancis, membenarkan bahwa Rusia telah mengajukan rancangan konstitusi baru, tetapi mereka menolak untuk membicarakannya saat ini.

Oposisi masih menunggu jawaban pihak al-Assad atas konsep gencatan senjata menyeluruh di Suriah, termasuk di dalamnya penarikan mundur pasukan dan milisi asing dari Suriah dalam tenggat waktu paling lama 1 bulan, terhitung sejak akhir Desember 2016 lalu.

Di lain pihak, Arab Saudi dan Perancis pada Selasa kemarin menyampaikan harapannya agar perundingan Astana mendukung perundingan perdamaian yang dimediasi PBB di Jenewa, serta mampu meringankan warga sipil Suriah yang menderita akibat perang yang telah berlangsung selama enam tahun. (rem/dakwatuna)

Sumber: Aljazeera

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...