dakwatuna.com – Damaskus. Pimpinan rezim Suriah saat ini, Bashar Al-Assad mengatakan dirinya akan bertahan dalam pemerintahan Suriah hingga akhir periode 2021. Pernyataan ini ia sampaikan ketika melakukan pertemuan dengan para wartawan Amerika dan Inggris di ibukota Suriah, Damaskus.
Seperti diketahui sebelumnya, rezim Suriah telah menyelenggarakan pemilu secara sepihak dan kebijakan itu ditolak oleh kubu Oposisi dan juga negara-negara Arab dan Barat. Pemilu itu sendiri digelar Assad pada bulan Mei 2014 lalu dengan partisipasi rakyat dari kota-kota yang ia kuasai. Assad mengklaim dirinya terpilih kembali dengan 88,7% suara dan berhak menjalani periode ketiga kekuasannya selama tujuh tahun berikutnya.
Assad sudah memimpin Suriah sejak tahun 2000, menggantikan posisi presiden Hafidz Al-Assad, yang tidak lain adalah ayahnya sendiri yang berkuasa sejak tahun 1971-2000.
Serangan kuat mengancam rezim Assad di Suriah melalui gelombang revolusi bersamaan dengan Arab Spring di awal tahun 2011 lalu. Revolusi berujung kepada bentrokan bersenjata hingga menewaskan ratusan orang dan memaksa jutaan warga lainnya menjadi pengungsi ke berbagai negara. (msy/dakwatuna)
Konten ini telah dimodifikasi pada 02/11/16 | 10:24 10:24