Mulai Berhemat, Gaji Menteri di Tunisia Dipangkas 30 Persen

PM Tunisia, Yusuf al-Syahid (reuters.com)

dakwatuna.com – Tunisia. Pemerintah Tunisia mengumumkan bahwa PM yang baru dilantik, Yusuf al-Syahid, menyetujui keputusan untuk menurunkan gaji menteri-menterinya 30%.

Sebagaimana dilansir Islam Memo dari keterangan pers pemerintah kemarin (9/9/2016), keputusan itu diambil guna memangkas anggaran belanja negara di tengah keterpurukan ekonomi yang dialami Tunisia saat ini.

Disebutkan, sekitar 40 orang menteri, termasuk Sekretaris Kabinet, telah dipangkas gajinya sekitar US$ 500 dolar perbulannya.

Publik di Tunisia meyakini jika kebijakan ini baru permulaan dari langkah-langkah penghematan yang disebutkan PM Al-Syahid jika kesulitan ekonomi di Tunisia terus berlanjut.

Defisit anggaran di Tunisia yang mencapai 2,9 miliar dinar Tunisia saat ini akan meningkat mencapat 6,5 miliar dinar (sekitar 2,9 miliar dolar AS) pada akhir tahun 2016 ini.

Menurut sumber pejabat Pemerintah Tunisia kepada Reuters, langkah selanjutnya mungkin saja akan ada pemangkasan tunjangan pejabat tinggi pemerintahan yang diharapkan jadi pesan positif bagi masyarakat.

Dalam pelantikan beberapa waktu lalu, PM Al-Syahid menyatakan bahwa pemerintah dan rakyat Tunisia harus sama-sama rela berkorban karena negara perlu mengambil kebijakan-kebijakan yang sulit ke depannya. (rem/dakwatuna)

Sumber: Islam Memo

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...