Turki Semakin Menakutkan

dakwatuna.com – Framing media sekarang diarahkan pada isu hukuman mati terhadap anasir kudeta. Gak tanggung-tanggung: 7000 prajurit, 26 jenderal, dan 110 perwira menengah.

Mereka menggambarkan bahwa Erdogan jahat. Di sisi lain, UE dan AS tutup mata pada pembantaian dan kudeta As-Sisi.

AS, UE, Israel menyembunyikan kekhawatiran;

1. Senjata Nuklir yang ada di pangkalan militer Turki.

2. Penutupan pangkalan militer.

3. Pengetatan jalur gas via Turki.

4. Penguasaan mutlak selat Bosphorus.

5. Penghentian kerjasama soal pengaturan pengungsi Syiria-Irak ke Eropa.

6. Kebangkitan Turki seiring berakhirnya perjanjian Turki Republik di era Atatruk yang tinggal 7 tahun lagi.

7. Islamisasi intelejen Turki yang semakin solid dan powerful, menjadi momok bagi M16, CIA, dan MOSSAD sekalipun.

Bagi Barat, apapun teori dan jargonnya, yang penting Mr. Erdogan harus dihabisi. Segala senjata dan agen dikerahkan. Mulai yang paling esktrim sekuler hingga yang paling militan di tataran jargon.

Saya sering tersenyum saat membaca kicauan kaum Islamphobia di kalangan muslim abnormal. “Erdogan itu sudah tidak populer. MMaka ia membuat kudeta rekayasa. Kudeta gagal mudah ditebak. Targetnya tercapai.” Sadis bukan? (nandang/dakwatuna)

Konten ini telah dimodifikasi pada 19/07/16 | 23:07 23:07

Alumni Universitas Al-Azhar, Kairo-Mesir.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...