dakwatuna.com – Berlin. Beberapa surat kabar dan situs berita yang dikenal dekat dengan ekstrem kanan di Eropa melakukan kampanye yang mencoreng nama baik para pengungsi Suriah di Jerman dan Swedia.
Para pengungsi diberitakan melakukan pelecehan seksual massal pada pesta perayaan malam tahun baru kemarin. Tapi foto-foto yang digunakan dalam kampanye hitam itu ternyata palsu.
Seperti diberitakan Aljazeera, Sabtu (16/1/2016) kemarin, foto-foto yang menggambarkan kekerasan kepada kaum wanita ternyata foto-foto yang telah ada dan tersebar di media jauh sebelum kejadian malam tahun baru.
Sayangnya foto-foto itu sudah tersebar dengan keterangan bahwa mereka adalah wanita-wanita Eropa yang menjadi korban pelecehan seksual oleh para pengungsi Suriah.
Sebenarnya mudah untuk mengetahui kebenaran foto-foto tersebut. Karena ternyata foto-foto tersebut bisa didapatkan di mesin pencarian, dan hasilnya menunjukkan kejadiannya sebelum malam tahun baru 2016 yang lalu.
Bukan hanya foto, yang sempat terpublikasikan dan turut disebarkan media Barat adalah rekaman video. Misalnya peristiwa pelecehan seksual massal yang terjadi di Bundaran Tahrir (Kairo). Ditampilkan dengan keterangan sebagai kasus pemerkosaan oleh pengungsi Suriah di Cologne, Jerman. (msa/dakwatuna)
Konten ini telah dimodifikasi pada 17/01/16 | 08:56 08:56