Turki: Sebagai Negara Pelanggar HAM, Rusia Tak Layak Berikan Kuliah Kemanusiaan

Juru bicara departemen luar negeri Turki, Tanju Bilgiç. (Turk Press)

dakwatuna.com – Ankara. Juru bicara departemen luar negeri Turki, Tanju Bilgiç, mengeluarkan pernyataan untuk menanggapi Rusia yang menuduh Turki melakukan hal-hal yang melanggar HAM dengan dalih pemberantasan teroris di Turki bagian timur.

Seperti dilansir Turk Press, Kamis (31/12/2015) kemarin, Bilgiç mengatakan, “Negara seperti Rusia tidak berhak memberikan kuliah dalam masalah kemanusiaan. Karena Rusia adalah negara yang memberikan sokongan kepada rezim-rezim dictator, dan juga sering melakukan pembantaian terhadap rakyat sipil. Tindakannya di Ukraina dan Georgia terbukti telah menyulut kemarahan dunia internasional.”

Bilgiç menambahkan, “Rusia juga telah memberikan bantuan politik dan militer kepada rezim diktator Bashar Al-Asad yang membantai ratusan ribu rakyat Suriah. Bahkan secara langsung, pesawat-pesawat tempur Rusia juga menarget warga sipil dengan dalih memerangi ISIS. Layakkah negara seperti ini memberi kami kuliah dalam masalah kemanusiaan?”

Rusia mengritik Turki telah melakukan pelanggaran HAM saat memerangi kelompok teroris di Turki bagian timur. Rusia mengungkapkan keprihatinannya terhadap hal tersebut. Operasi militer yang dilancarkan Turki, menurut Rusia, dilakukan di daerah padat penduduk sehingga menyebabkan jatuhnya korban warga sipil. (msa/dakwatuna)

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...