Impor Sapi Bunting Untuk Swasembada Daging, DPR: Mana Kreatifitas Pemerintah?

Anggota Komisi IV DPRRI dari FPKS, Andi Akmal Pasluddin. (IST)

dakwatuna.com – Jakarta. Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin mempertanyakan kreativitas pemerintah yang masih mengimpor 200 ribu ekor sapi bunting untuk mengatasi tuntutan swasembada daging. Andi Akmal menilai langkah pemerintah yang direncanakan pada tahun 2016 tersebut hanyalah bersifat instan dan mudah.

“Tahun 2016 target pemerintah memang swasembada. Tetapi jangan memperlakukan negara ini seperti pedagang. Kita memiliki penduduk dan infrastruktur sosial yang mesti diperhatikan. Jika arti swasembada ditambal dengan kebijakan impor, jadi mana kreatifitasnya?”, tutur Andi Akmal di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dalam siaran persnya kepada dakwatuna.com, Rabu (9/9).

Politisi PKS dari dapil Sulawesi Selatan II ini mengingatkan sejarah kelam Indonesia dalam mengimpor indukan sapi yang bunting, selalu menjadi hal yang sia-sia. Ia menjelaskan setiap indukan sapi yang bunting, ketika sudah melahirkan anak sapi, indukannya menjadi mandul. “Dari hasil penelitian dinas-dinas peternakan di daerah-daerah, sapi-sapi indukan itu disuntik hormon atau dipasang chip sehingga hanya mampu melahirkan sekali. Setelah melahirkan sekali, sapi yang kelihatan subur menjadi mandul,” tegas Andi Akmal yang juga anggota Badan Anggaran ini.

Halaman: 1 2

Seorang suami dan ayah
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...