Myanmar Darurat Banjir, Muslim Rohingnya Diusir dari Kamp Pengungsian

Warga muslim Rohingya diberlakukan diskriminatif di Myanmar (news24.com)

dakwatuna.com – Myanmar. Banjir bandang melanda Myanmar hingga ribuan orang mengungsi dan negara dideklarasikan dalam keadaan darurat. Namun, kabar miris datang dari kota Kyauktaw, di mana warga Rohingya diusir dari pengungsian.

Banyak warga Rohingya yang mengungsi di sekolah yang dibiarkan dan pusat-pusat komunitas, tetapi mereka dipaksa keluar oleh polisi dan tentara yang datang ke lokasi, sebagaimana dikutip detik.com dari The Burma Times (1/8/2015).

Sejumlah pria Rohingya bahkan mengalami kekerasan saat diusir oleh petugas keamanan. Mereka diberi tahu bahwa bangunan-bangunan itu ditujukan untuk melindungi mereka yang menjadi pemilik dari negara itu (merujuk pada populasi Budha di Rakhine).

Bangunan itu pun kosong setelah ditinggal oleh warga Rohingya. Mereka kemudian pindah ke daerah berbukit yang belum tersentuh banjir.

Para korban mengatakan bahwa meski area itu bebas banjir, namun sangat berbahaya di saat angin muson berembus dan tidak cocok untuk tempat tinggal manusia. Banyak pula anak-anak yang bermalam di bawah hujan deras.

Di sisi lain, tentara sangat membantu warga Budha Rakhine dan mengarahkan mereka ke tempat yang lebih aman. Hal ini sangat kontras dengan perlakuan ke warga Rohingya.

Hujan deras dan longsor yang mengguyur wilayah Myanmar selama beberapa waktu terakhir diperparah tiupan angin kencang dari Topan, sejauh ini menyebabkan 27 orang tewas. (detik/rem/dakwatuna)

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...