dakwatuna.com – Palestina. Militer Israel telah memulai menggelar latihan perang yang disebut terbesar dalam beberapa tahun terakhir dengan melibatkan puluhan ribu tentara cadangannya di angkatan darat, udara, dan laut.
Sebagaimana dikutip Islam Memo (28/7/2015), latihan perang digelar sebagai persiapan penjajah itu menghadapi kemungkinan serangan tidak terduga dari Suriah, Libanon, dan Jalur Gaza. Ratusan ribu tentara cadangan Israel mendapatkan sms memastikan keikutsertaan mereka dalam latihan perang itu.
Angkatan udara Israel ikut berpartisipasi menentukan titik-titik sasaran yang akan diserang dan dihancurkan selama latihan. Angkatan udara sendiri akan berlatih menerjemahkan informasi-informasi intelijen ke dalam bentuk aksi serangan udara.
Di sisi lain, angkatan laut Israel akan melakukan latihan operasi pengamanan pusat-pusat strategis Israel, di samping latihan penyerangan untuk membalas serangan musuh.
Tetapi ironis, di tengah kesibukan menyiapkan latihan perang, aparat keamanan militer tidak berhenti melakukan kezaliman terhadap rakyat Palestina.
Sebagaimana diberitakan Islam Memo (28/7/2015), pemuda Palestina bernama Muhammad Abu Lathifah (20 tahun) dilaporkan tewas ditembus peluru tentara zionis di permukiman pengungsi dekat Al-Quds, menjadi warga Palestina ketiga yang dibunuh Israel di Tepi Barat dalam seminggu terakhir. (islammemo/rem/dakwatuna)