Rezim As-Sisi Gunakan ‘Kekerasan Seksual’ untuk Bungkam Oposisi

Rezim As-Sisi menggunakan polisi dan kekerasan untuk bungkam oposisi (bbc.co.uk)

dakwatuna.com – Mesir. Satu organisasi hak asasi manusia menuduh aparat keamanan Mesir menggunakan kekerasan seksual dalam skala massal untuk membungkam oposisi, sebagaimana diberitakan BBC (19/5/2015).

Federasi Internasional Hak Asasi Manusia yang berkantor di Paris mengatakan terjadi peningkatan kasus kekerasan seksual sejak militer mengambil alih kekuasaan dua tahun silam.

Dalam laporan yang diterbitkan organisasi disebutkan bahwa laki-laki, perempuan, dan anak-anak menjadi korban serangan atau pelecehan seksual untuk “mencegah masyarakat menggelar aksi protes”.

Para korban harus menghadapi tes keperawanan, pemerkosaan, dan pemerkosaan beramai-ramai setelah ditangkap aparat.

Organisasi ini mengatakan para pelaku kekerasan seksual mendapatkan kekebalan hukum karena sangat jarang menjalani penyelidikan, apalagi diajukan ke pengadilan. Para pelaku disebutkan dari kalangan polisi, perwira intelijen, dan anggota militer.

Para pegiat HAM juga menuduh pemerintah sengaja menggunakan serangan atau kekerasan seksual sebagai strategi politik guna membungkam orang-orang yang bersuara kritis terhadap pemerintah.

Para pejabat Mesir mengatakan belum bisa memberikan tanggapan sampai mereka membaca laporan dari federasi HAM tersebut. (bbc/rem/dakwatuna)

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...