dakwatuna.com – Kairo. Sumber militer Mesir mengungkapkan, batalion 94 yang ada dalam barisan tentara Mesir saat ini telah dipersiapkan untuk dikirim ke kawasan Oase Siwa, di bagian barat Mesir. Dari lokasi itu mereka direncanakan masuk ke teritorial Libya untuk menjalankan sebuah operasi militer.
Dalam operasi militer sebelumnya, pasukan Mesir yang pernah dikirim dibagi ke dalam beberapa grup, dan setiap grup terdiri dari 16 orang. Mereka melakukan operasi militer menghadapi teroris di daerah sahara bagian barat Mesir. Dalam salah satu operasinya, mereka juga berperang di dalam dalam wilayah Libya.
Tidak disebutkan kapan operasi itu terjadi, namun tiga orang tentara Mesir dikabarkan tewas di Sahel Al-Aaaj, saat mereka bergabung dengan kelompok perdamaian. “Kami menghadapi pasukan dari sipil libya, dan terlibat bentrok dengan mereka. Satu orang dari tentara Mesir juga dikabarkan hilang dalam operasi tersebut dan tidak diketahui nasibnya hingga sekarang,” ujar sumber tersebut.
Masih menurut sumber tersebut, kerjasama As-Sisi dengan militer Libya bukan saja dalam bentuk pengiriman tentara, namun juga dari segi pesenjataan.
“Angkatan udara Mesir menerbangkan beberapa pesawat tempur mereka untuk bergabung dengan tentara militer Libya pimpinan Haftar, yang serah terimannya akan dilakukan dalam waktu dekat,’ ujar sumber tersebut.
Saat ini diinformasikan, terdapat empat helikopter di lapangan udara Manshurah, dan empat jenis pesawat Mega (lama) di lapangan udara Ghardaqah, serta empat pesawat mega lainnya di lokasi yang tidak diketahui. Pesawat-pesawat ini tengah menunggu kehadiran para pilot Libya untuk membawa pesawat ini ke negara mereka. (msy/imo/dakwatuna)
Konten ini telah dimodifikasi pada 23/03/15 | 11:15 11:15