Mendagri Mesir Akui Polisi dan Tentara di Balik Kudeta Presiden Mursi

Muhammad Ibrahim yang menjadi Mendagri karena ditunjuk Presiden Mursi (aljazeera.net)

dakwatuna.com – Mesir. Rekaman suara terbaru yang bocor ke publik Mesir, diduga kuat suara Mendagri Muhammad Ibrahim, mengungkapkan peran yang dimainkan dua lembaga penting Mesir, kepolisian dan angkatan bersenjata, dalam menggulingkan Presiden Mursi pada tanggal 3 Juli 2013.

Rekaman terbaru yang diperoleh Aljazeera tersebut berisi sambutan Muhammad Ibrahim dalam memberikan arahan kepada petinggi kepolisian pada akhir 2014 lalu, menjelaskan peran lembaga keamanan (kepolisian dan militer) untuk menyukses kudeta dan provokasi kekerasan aparat dalam membubarkan aksi-aksi demonstrasi.

Dalam kesempatan tersebut, Ibrahim mengingatkan peserta yang hadir tentang pertemuan tertutup dirinya dan petinggi kepolisian sebelum aksi 30 Juni 2013 yang digelar pendukung kudeta atau beberapa hari sebelum penggulingan Presiden Mursi oleh Abdul Fatah As-Sisi.

Ibrahim menyatakan bahwa meskipun tidak mempublikasikan sikapnya yang menolak Ikhwanul Muslimin, tapi dirinya yakin jika petinggi kepolisian memahami arahan dirinya untuk menyukseskan revolusi (kudeta) tersebut.

Ibrahim mengklaim jika revolusi kudeta tanggal 30 Juni 2013 didukung oleh rakyat Mesir, dan mengungkapkan revolusi (kudeta) tersebut tidak akan berhasil jika tidak didukung kepolisian dan militer.

Selain itu, dalam rekaman suara yang diperkirakan dalam sebuah pertemuan pada Kamis, 25 November 2014, tersebut (atau menjelang rencana aksi unjuk rasa besar-besaran menentang kudeta militer pada akhir 2014) Ibrahim memprovokasi para petinggi kepolisian untuk tidak segan-segan menggunakan senjata dalam membubarkan aksi unjuk rasa rakyat Mesir.

Ibrahim juga menyebutkan bahwa pemerintah kudeta telah menyiapkan dana sebesar 10 juta pound Mesir (1,3 juta dolar AS) untuk penggantian kendaraan pribadi perwira dan anggota kepolisian yang dirusak massa. (aljazeera/rem/dakwatuna)

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...