Islamophobia di Prancis Meningkat, 54 Kali Tindakan Anarkis Terhadap Komunitas Muslim Dalam Sepekan

Sebuah masjid di Prancis. (irsmm)

dakwatuna.com – Paris. Dewan Muslim Prancis (CFCM), Senin (12/1/2015), menyatakan bahwa islamopbobia meningkat di Prancis. Minoritas Muslim menjadi sasaran tindakan anarkis. Ini adalah akibat langsung dari peristiwa tragedi Charlie Hebdo, sepekan yang lalu.

Sejak peristiwa itu, telah terjadi 54 kali serangan ke beberapa institusi Islam seperti masjid dan islamic center. Padahal di waktu yang sama, sekolah dan tempat ibadah kelompok Yahudi mendapat penjagaan yang sangat ketat. Sebanyak 4700 personil militer dan polisi dikerahkan untuk menjaganya.

Penanggung jawab islamophobia di CFCM, Abdullah Zikri, mengatakan, “Sebanyak 54 kali tindakan anarkis terjadi seluruh Prancis. 21 kali penembakan senjata api dan bom, 33 kali ancaman kepada lembaga Islam, di tambah coretan-coretan anti-Islam di dinding-dinding masjid dan islamic center.”

Menurutnya, komunitas Islam telah mengikuti demonstrasi besar-besaran menentang aksi terorisme di Charlie Hebdo. Namun hal itu tidak juga menghindarkan mereka dari menjadi korban aksi anarkis dan rasis. (msa/dakwatuna/klmy)

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...