Wacana Larangan Doa di Sekolah Bagian dari ‘Test The Water’ Terhadap Umat Islam

Siswa sedang khusuk berdoa. (http://analisadaily.com)

dakwatuna.com – Jakarta.  Kebijakan-kebijakan yang akhir-akhir ini sering diwacanakan pemerintah kerap kali menyentuh rasa keberimanan kaum muslimin di Indonesia. Seolah-olah kebijakan tersebut sengaja digaungkan untuk menguji bagaimana reaksi umat terhadap kebijakan tersebut. Kalau diam, maka kebijakan akan dilanjutkan, kalau bereaksi keras maka tinggal bilang ‘itu hanya wacana’.

Demikian disampaikan mantan Anggota DPR dari PKS, Wirianingsih dalam akun twitternya @wirianingsih, selasa (9/12/14)

“Test case seperti melempar batu ke dalam air seberapa riak umat ini. Satu-satu. Ada tesa-antitesa, aksi-reaksi, sebab-akibat #manaulama.”

Pernyataan ini bukan tanpa alasan, sudah banyak wacana-wacana yang dimunculkan dan memancing reaksi umat islam khususnya para ulama.

Mereka membuat ‘kebijakan’, kalau para ulama kalem, kebijakan lanjut. Kalau ulama teriak tinggal ngeles “wartawan salah nangkep! gak gitu” demikian kicau konsultan IT Tras Rustamaji melalui akun @rustamaji.

Masih segar dalam ingatan bagai mana kasus pelarangan takbir dan perubahan dari pakaian muslim ke pakaian adat di sekolah yang disikapi berbeda akhirnya menimbulkan aksi yang berbeda pula.

Dulu pas umat di #testTheWater dgn pelarangan takbir, ulama kalem. Akhirnya jadi deh itu kebijakan jalan.

ingat #testTheWater perubahan dari pakaian muslim ke pakaian encim di sekolah? umat protest, mereka ngeles ‘itu cuma gosip! gak ada rencana’  jelas @rustamaji.

Wacana penghapusan doa di sekolah-sekolah negeri juga bagian dari Test The Water. Setelah Ustadz Yusuf Mansur mengangkat wacana ini yang juga diramaikan di media sosial, seperti biasa tinggal bilang bukan seperti itu maksudnya.

Dan, kalau ust. @Yusuf_Mansur nggak teriak, mereka nggak akan ngeles kayak gini. Lanjut @rustamaji

Klarifikasi yang disampaikan Ustadz Yusuf setelah berkomunikasi dengan Anies bukan berarti bisa melemahkan kewaspadaan umat. Apa yang disampaikan Ustadz Yusuf merupakan bagian dari khusnuzhan beliau dan juga tugas seorang ulama dalam rangka menenangkan umat. (sbb/dakwatuna)

 

Konten ini telah dimodifikasi pada 10/12/14 | 12:21 12:21

Lahir dan besar di Jakarta, Ayah dari 5 orang Anak yang hobi Membaca dan Olah Raga. Setelah berpetualang di dunia kerja, panggilan jiwa membawanya menekuni dunia membaca dan menulis.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...