Capres Potensial Tunisia Pernah Siksa Tahanan Politik dalam Penjara?

Al-Baji Cayed Al-Sabsi, Ketua Partai Nida’ Tunis (babnet.net)

dakwatuna.com – Tunisia. Politisi besar Tunisia dan dikenal sebagai oposisi zaman rezim Bin Ali, Ahmad Najib Asy-Syaby, mengejutkan publik Tunisia dengan pengakuannya mendapatkan penyiksaan langsung oleh capres potensial Tunisia saat ini, Al-Baji Cayed Al-Sabsi, yang ketika itu menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (kepolisian) Tunisia.

Asy-Syaby menegaskan bahwa tidak seharusnya rakyat Tunisia menyerahkan kembali masa depan Tunisia ke tangah orang-orang yang telah mengotori demokrasi pada masa lampau.

Dialog dengan Asy-Syaby tersebut mengomentari pencalonan partai pemenang pemilu, Nida’ Tunis (Panggilan Tunisia), Al-Baji Cayed Al-Sabsi dalam Pemilu Presiden Tunisia pada akhir November 2014 ini.

Al-Sabsi dan partainya dinilai sebagai perpanjangan rezim Bin Ali yang terguling dalam revolusi rakyat Tunisia 2011 lalu.

Al-Sabsi pernah menjabat sebagai Mendagri Tunisia (kepolisian) sewaktu Bin Ali memerintah, di mana penjara-penjara Tunisia penuh dengan ribuan tahanan politik yang menghadapi ancaman penyiksaan tidak manusiawi setiap saat.

“Salah satu capres pernah menjadi Mendagri dan bahkan orang yang memimpin penyiksaan diriku secara langsung di dalam penjara ketika saya masih mahasiswa dan menentang rezim berkuasa, tegas Asy-Syaby.

Lebih lanjut, Asy-Syaby mengimbau rakyat Tunisia untuk memilih calon yang benar-benar memperjuangkan dan menjaga demokrasi. (islammemo/rem/dakwatuna)

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...