Human Rights Watch: Politik Tangan Besi Mengotori Pemilu di Mesir

Lambang Human Rights Watch (popularresistance.org)

dakwatuna.com – Mesir. Organisasi HAM internasional yang berbasis di AS, Human Rights Watch, menyatakan bahwa politik tangan besi (oleh pelaku kudeta) selama kurang lebih 10 bulan di Mesir telah mengotori pemilu presiden yang baru saja berlangsung.

Di antara politik tangan besi yang ditunjukkan oleh pelaku kudeta adalah memasukkan gerakan Ikhwanul Muslimin (IM) sebagai organisasi teroris tanpa bukti yang kuat serta menangkapi para pemimpin dan ribuan aktivisnya.

Bahkan tidak hanya aktivis IM, rezim militer juga menangkapi orang-orang yang bersimpati dengan IM dan aktivis organisasi pendukung demokrasi lainnya seperti Gerakan 6 April.

HRW lebih lanjut menyebutkan bahwa politik tangan besi lainnya yang digunakan rezim militer di Mesir adalah menangkap dan mengintimidasi wartawan yang berupaya menyampaikan informasi yang aktual dan objektif.

Saat ini, rezim kudeta telah memenjarakan 16 orang wartawan yang menjadikan Mesir sebagai salah satu dari lima negara terburuk dalam menjamin kebebasan pers. (islammemo/rem/dakwatuna)

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...