Benarkah Cinta

Ilustrasi. (inet)

dakwatuna.com – Cinta
Tahun dua puluh delapan lambang perjuangan
Tahun empat lima lambang kemerdekaan
Tahun enam lima mengusung judul era baru

Cinta
Tahun tujuh puluh lambang pembangunan
Tahun delapan puluh memoles topeng-topeng
Tahun sembilan lima bergemuruh

Cinta
Tahun sembilan delapan berikrar reformasi
Tahun dua ribu empat menelan kepalsuan
Tahun dua ribu sembilan menjual harta warisan

Oh cinta, prahara datang
Bangga berlumur nista
Tawa tercekik resah
Jiwa terbalut nafsu

Halal telah dicabik garang
Abad dua satu kesenian menjadi industri semata
Olahraga adalah dagangan
Kesederhanaan sudah tersimpan dalam bakul usang

Oh Cinta,
Benarkah cinta berbagi kondom gratisan?
Benarkah cinta hanya sebatas ingin memiliki?
Benarkah jutaan bayi tak berayah sebagai bukti?
Benarkah cinta menghujam bibit terkasih?
Benarkah cinta cuma kepuasan birahi?
Benarkah cinta abaikan aturan Ilahi?
Benarkah cinta mematikan nurani?

Oh Cinta,
Demi Tuhan Yang Maha Pencipta
Mari kembali pada cinta-Nya
Sebelum lidah neraka menjilati raga

Konten ini telah dimodifikasi pada 13/05/14 | 14:16 14:16

Sri Yusriani, ananda dari bapak H. Muhammad Holdoun Syamsuri TM Moorsid dan ibunda Hj. Sahla binti alm H. Majid, biasa dikenal dengan nama pena bidadari_Azzam, lahir di Palembang, 19 Juni 1983. Mantan pelajar berprestasi ini sangat senang membaca & menulis sejak kecil (memiliki ratusan sahabat pena sejak SD hingga SMU sehingga terbiasa bersurat-menyurat), terutama menulis puisi. Syair dan puisinya serta cerita-cerita mini pernah menghiasi majalah Bobo, surat kabar lokal serta beberapa majalah nasional. Semasa menjadi putri kecil yang malu-malu, ia mengoleksi tulisan karya pribadi dan hanya dinikmati seisi keluarga serta bapak-ibu guru di sekolah. Beberapa prestasi yang terkait menulis adalah juara pertama menulis dan menyampaikan pidato kemerdekaan RI tingkat kotamadya Palembang, pada tahun 1997, Peserta termuda buku Antologi Puisi Kepahlawanan Pemda SumSel, serta kejuaraan menulis di beberapa majalah lokal dan nasional. Pernah menyabet juara 3 lomba puisi tingkat kodya Palembang, juara 2 menulis cerpen islami tingkat kodya Palembang yang diadakan ForDS (Forum Dakwah Sekolah), dan pada tahun 1999, semasa masih SMU dipercaya untuk menjadi pembimbing kepenulisan bagi sang ayah ketika mengikuti lomba membuat karya ilmiah tentang keselamatan kerja di Pertamina (menghadapi persaingan dengan para mahasiswa yang sudah S2 dan S3), dan Alhamdulillah, karya tersebut terpilih menjadi juara pertama. Lima tahun terakhir ini, ia tinggal di luar negeri, jauh dari bumi pertiwi. Hobi menulis pun terasah kembali, mengalirkan untaian kata pengobat rindu jiwa, sehingga kini kian aktif menulis artikel di beberapa website dan milist islami. Kini sedang mempersiapkan buku mengenai pengalaman pribadi sebagai sosok muslimah yang menikah di usia amat muda (ia menikah saat berusia 19 tahun), �Tentunya dengan ragam keajaiban yang saya temui, betapa saya amat merasakan kasih sayang Allah ta�ala dalam tiap tapak kehidupanku ini.� Prinsipnya dalam menulis, �Bagiku, Menulis itu dengan hati, dianalisa oleh semua indera, tak bisa direkayasa, tak boleh terburu-buru pula. Menulis itu adalah mengukir tanda cinta pada-Nya, mengharapkan apa-apa yang menjadi tulisan adalah cambuk motivasi diri sendiri dan dihitung-Nya sebagai amal jariyah�. Ia mengecap bangku kuliah di UPI-Bandung, dan UT-Jakarta, Lulus sebagai Sarjana Ilmu Komunikasi. Kegiatan saat ini menikmati peran menjadi ibu dari tiga jagoan ; Azzam, Sayyif dan Zuhud, mendukung penuh tugas suami yang mengemban project perusahaan di negara-negara lain, sekaligus mengatur jadwal sekolah bahasa Polish, serta menjadi pembimbing para muallaf dengan aktif sebagai koordinator muslimah di Islamic-Centre Krakow, Poland. Buku pertama kisah hikmah yang ditulisnya di Krakow baru dicetak awal maret 2012 oleh penerbit Eramuslim Global Media, dengan judul �Catatan CintaNya di Krakow-seri 1.�
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...