dakwatuna.com – Damaskus. Badar Jamus, sekjen Koalisi Nasional Revolusi dan Oposisi Suriah, memperingatkan bahwa rezim Asad kemungkinan akan menggunakan senjata kimia dalam waktu dekat. Hal ini disampaikannya Rabu (2/4/2014) kemarin.
Lebih lanjut, Jamus mengatakan, “Pesan yang disampaikan Basyar Asad kepada PBB, bahwa ada beberapa kelompok bersenjata merencanakan serangan dengan senjata kimia di Damaskus, menunjukkan bahwa rezim Asadlah yang sedang menyiapkan serangan tersebut. Mereka akan kembali menggunakan senjata kimia untuk membantai warga sipil.”
Menurutnya, hingga kini rezim Asad telah melakukan segala bentuk kejahatan kepada rakyatnya sendiri dengan segala macam sarana. Bukan kali ini saja rezim Asad menyampaikan adanya ancaman serangan para pejuang revolusi. Ancaman seperti itu terbukti kemudian hanyalah sebuah rekayasa. Hal seperti ini akan terungkap ke seluruh dunia.
Sebelumnya, rezim Asad telah mengirimkan dua buah pesan kepada sekjen PBB dan Dewan Keamanan bahwa pihaknya telah berhasil mendapatkan hasil sadapan komunikasi antara beberapa kelompok bersenjata terkait masalah pembagian masker-masker yang bisa melindungi dari efek gas beracun.
Hingga saat ini belum ada bantahan dari pihak pemerintah Suriah atas tuduhan Koalisi Nasional tersebut. (msa/dakwatuna/raialyoum)