Aparat Pendukung Kudeta di Mesir Kembali Lakukan Kekerasan dan Intimidasi

Tokoh-tokoh Koalisi Nasional Pendukung Legalitas Presiden Mursi dalam sebuah konferensi pers (arsip aljazeera)

dakwatuna.com – Mesir. Aparat keamanan pendukung kudeta di Mesir, gabungan polisi dan tentara, kembali membubarkan paksa konferensi pers Koalisi Nasional Mendukung Legalitas (Al-Tahaluf Al-Wathani Li Da’mi Al-Syar’iyah) yang berlangsung di kantor Partai Merdeka (Al-Istiqlal), Selasa, 18 Maret 2014.

Aparat keamanan juga menangkap sejumlah aktivis Koalisi Nasional dan jurnalis yang meliput acara.

Dalam konferensi pers tersebut Koalisi Nasional menyampaikan keberatan dan penolakan terhadap laporan Dewan Nasional HAM (Al-Majlis Al-Qaumy Li Huquqil Insaan) Mesir (semacam Komnas HAM di tanah air-red) tentang hasil investigasi korban kebrutalan aparat keamanan dalam membubarkan aksi unjuk rasa pendukung Presiden Morsi di Medan Rabiah Al-Adawiyah dan Medan Nahdah pada Agustus 2013 silam.

Koalisi Nasional menyatakan bahwa sesuai data-data yang dimilikinya, jumlah korban yang tewas dan terluka serta yang ditangkap aparat pendukung kudeta jauh lebih banyak dari yang diungkapkan dalam data Dewan Nasional HAM Mesir.

Beberapa hari sebelumnya, Dewan Nasional HAM merilis hasil investigasinya terhadap tragedi tersebut dan menyebutkan bahwa korban tewas sebanyak 632 orang dan korban terluka sebanyak 1.492 orang.

Salah seorang anggota Dewan, Mukhtar Nuh, juga memprotes laporan tersebut karena dirilis tanpa melibatkan dirinya.

Nuh mengancam akan mengundurkan diri dari lembaga penegak HAM tersebut jika aspirasi seluruh anggota terus diabaikan. (aljazeera/rem/dakwatuna)

Konten ini telah dimodifikasi pada 19/03/14 | 13:30 13:30

Alumnus Universitas Al-Azhar Cairo dan Institut Riset dan Studi Arab Cairo.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...