dakwatuna.com – Di samping gegap gempita dan gemerlapnya Kampanye Akbar PKS pada hari ini di stadion Gelora Bung Karno (GBK), ada satu perasaan sedih dan haru yang menyelinap ke dalam hatiku, yaitu ketika Ustadz Hilmi Aminuddin (Ketua Majelis Syuro PKS) naik ke panggung dan menyampaikan orasinya, atau lebih tepatnya bagi kami kader PKS adalah taujih (tausyiah dari seorang ayah kepada anak-anaknya).
Dalam taujihnya Ustadz Hilmi mengatakan bahwa beliau sangat gembira dan terharu menyaksikan kader dan simpatisan PKS yang hadir memenuhi GBK, menyaksikan “buah kerja” dari para kader PKS tahun 80-an yang saat ini sudah banyak yang sepuh (tua) termasuk beliau sendiri.
Selanjutnya masih dengan suara terbata-bata dan seperti menahan tangis, Ustadz Hilmi berkata, “PKS pasti akan sering mengadakan acara-acara besar seperti ini, namun… belum tentu nanti saya bisa menyaksikannya kembali…” (terdiam sejenak).
Inilah yang membuat hatiku trenyuh dan meneteskan air mata, orang tua yang sangat kami cintai ini seolah-olah memberikan isyarat kepada kami bahwa beliau tak selamanya bisa mendampingi kami, bisa menasihati kami dengan petuah-petuahnya yang sarat makna. Dalam kesempatan ini pula beliau berpesan agar kami tetap istiqamah, fokus kerja serta senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.
Di sisi tribun sebelah kanan diam-diam aku pun berdoa, “Ya Rabb, sayangi Ustadz Hilmi beserta para qiyadah kami lainnya, berikan kesehatan kepada mereka, muliakan kehidupan mereka, dan jadikan kami sebagaimana yang diharapkan oleh Ustadz Hilmi… Aamiin…”
Wahai, Ikhwah… tolong aminkan doa ini ya…
Saat menulis inipun saya menangis…