Karena Hendak Caplok Krimea, Rusia Menunggu Sanksi

Presiden Rusia Vladimir Putin (islammemo)

dakwatuna.com – Simferopol. Berlin, Brussels dan Washington telah menyiapkan sebuah rencana untuk memaksa presiden Rusia, Vladimir Putin, agar bersedia duduk berunding dalam menyelesaikan konflik atas Semenanjung Krimea.

Rencana tersebut terdiri dari tiga langkah. Langkah pertama adalah membekukan rekening para pejabat elit Rusia di berbagai bank di Eropa, dan melarang mereka memasuki wilayah Eropa.

Langkah kedua adalah membekukan dana para pemodal Rusia yang ditanam di wilayah Eropa. Dengan demikian dana tersebut tidak bisa digunakan atau dijual. Langkah ketiga adalah boikot perdagangan dengan Rusia, terutama dalam produk minyak dan gas. Langkah-langkah ini diyakini akan bisa membuat Rusia bangkrut.

Saat menerima kunjungan perdana menteri sementara Ukraina, Arseniy Yatsenyuk, di Washington, Rabu (12/3/2014) kemarin, Obama kembali mendukung posisi Ukraina. Dalam kesempatan itu, Obama juga mengancam presiden Vladimir Putin terkaitnya langkah negaranya di Krimea. Hal itu disebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional di Ukraina.

Sementara itu, beberapa pemimpin Eropa, menyatakan bahwa pelaksanaan referendum di Krimea untuk menentukan penggabungan Krimea dengan Rusia tidak mempunyai nilai hukum sama sekali. Oleh karena itu, mereka meminta Rusia menghentikan hal tersebut. (msa/dakwatuna/islammemo)

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...