Muhasabah Pagi

Ilustrasi (artfulplayground.com)

dakwatuna.com

Hari ini berawal saat bangkit dari mimpi

Senyum kemudian mengulum tanpa dusta

Hari ini disambut dengan amanah yang tiba waktunya

Amanah belajar dan janji yang tak boleh tertunda

Khusyuk meminta doa

Sudah!

Balasnya, ‘orangtua pasti mendoakan setiap hari, jaga kesehatanmu!’

Merunduk, meretas, tak mampu lagi

Apalagi mendongakkan kepala di hadapan mereka yang santai menyusuri pagi ini

Pilihan jatuh pada lembar Ma’tsurat yang lama tersimpan, rapi…

Sedetik, dua detik bungkam

Hati dibohongi mulut yang berdaham

Mengigau mencari sinar kealpaan

Hai pejuang!

Ini masih pagi!

Pagi!

Saatnya menggilas rona kesetiaan matahari

Ingatkah siapa yang selalu berlari mengejar, mati!

Dan mereka sangat ikhlas menjatuhkan pilinan air asin, untukmu!

Untukmu!

Yang kau sendiri bilang bahwa kau PEJUANG!

Percuma kaki mengajak sok berani

Di tanah rantau tapi masih bermanja memikirkan diri sendiri

Percuma tangan menuding sok mengerti

Yang lain sibuk aktualisasi tapi di sini masih ikhlas melipat diri

Tak ada gunanya gumam muhasabah pagi

Jika tak sekarang memulai perbaiki diri

Semangat pagi!

Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, sedang aktif di organisasi Forum Ukhuwah dan Studi Islam Psikologi UI. Mencintai Psikologi, Pendidikan dan Pembinaan.
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...