Karena Benci Ikhwanul Muslimin, Kaum Liberal Rela Dukung Diktator

‘Alaa Bayumi (fj-p)

dakwatuna.com – Kairo. ‘Alaa Bayumi, seorang peneliti dalam ilmu politik, menyatakan bahwa tokoh-tokoh revolusi yang berasal dari kelompok liberal dan kiri rela bertentangan dengan prinsip-prinsip yang selama ini dianutnya demi memusuhi Ikhwanul Muslimin. Mereka terpaksa meloloskan kediktatoran begitu saja. Hal ini seperti dinyatakannya dalam akun facebooknya, Jumat (6/12/2013).

Bayumi, yang merupakan pakar demokrasi dan perubahan ini, juga mengungkapkan bahwa krisis terakhir di Mesir telah membuka bagaimana sebenarnya kaum liberal. Banyak tokoh yang awalnya diyakini akan membela demokrasi, seperti Mu’taz Abdul Fattah, Ammar Ali Hasan, Musthafa Kamil, Neven Mus’id, Imadudin Husain, Muhammad Habib, dan lainnya, tapi ternyata diketahui bahwa mereka memainkan peran keji dalam mendukung kudeta militer dan diktatorisme dengan tulisan-tulisan mereka.

Sejauh ini, menurut Bayumi, kalaupun mengkritik, kritikan-kritikan kaum liberal hanya menyentuh hal-hal kecil yang tidak prinsipil. Mereka sama sekali tidak bisa mengkritik diktatorisme dan para pelakunya. Dan yang tidak berubah dari mereka adalah memusuhi Ikhwanul Muslimin walaupun mereka adalah korban diktatorisme. (msa/dakwatuna/fj-p)

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...