Penangkapan Terhadap Romy Jan, Aktivis Koptik yang Kirim Surat Kepada Presiden Mursi

Romy Jan, pendiri gerakan “Umat Kristiani Anti Kudeta” (inet)

dakwatuna.com – Kairo. Masih ingat dengan seorang pemuda aktivis gerakan “Umat Kristiani Anti Kudeta”? Dialah aktivis Romy Jan yang mengirimkan surat kepada Presiden Mursi setelah pengadilan pertamanya pada tanggal 4/11/2013 yang lalu.

Keamanan kudeta menangkap Romy yang juga merupakan seorang wartawan dan sekretaris redaksi surat kabar Asy-Syahid. Dia ditangkap pada hari Senin (25/11/2013) yang lalu. Kini keamanan menahannya di kantor polisi Ubur, dan belum dilimpahkan ke kejaksaan.

Banyak sumber memastikan bahwa ditangkapnya Romy adalah karena sikapnya yang mendukung Presiden Mursi dan menentang kudeta sejak dari awalnya. Dikhawatirkan Romy saat ini mendapatkan perlakuan keras atau siksaan dari kepolisian karena biasanya penundaan pelimpahan kasus ke kejaksaan menandakan sedang dilakukannya penyiksaan oleh pihak polisi.

Berikut potongan surat terbukanya yang ditujukan pada Presiden Mursi beberapa saat setelah dilaksanakannya persidangan pertama:

“…aku ingin meminta maaf karena tidak memilihmu dalam pemilu presiden yang lalu. Aku termasuk orang yang menjadi korban penyesatan dalam menilai Ikhwanul Muslimin dan tentangmu. Namun sekarang semuanya sudah jelas; mana yang benar, dan mana yang salah.

Yang mulia, Presiden Mursi. Hari ini engkau tampil di persidangan sebagai simbol kebebasan, kemuliaan dan keteguhan. Sikapmu telah memberi inspirasi dunia. Sekarang, engkau bukan saja sebagai presiden Mesir, engkau telah menjadi simbol kebebasan di dunia modern…” (msa/dakwatuna/klmty)

Konten ini telah dimodifikasi pada 28/11/13 | 18:27 18:27

Ketua Studi Informasi Alam Islami (SINAI) periode 2000-2003, Kairo-Mesir
Konten Terkait
Disqus Comments Loading...